Rabu, 23 April 2008

Hukum Mengotopsi Mayat

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pak ustadz yang dimuliakan Allah Swt,
Mohon maaf sebelumnya, saya mau menanyakan bagaimana hukumnya otopsi jenazah yang sudah dimakamkan? Hanya itu sekian dan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kurdi
kurdi

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Otopsi berasal dari bahasa Yunani yang berarti melihat dengan mata sendiri. Selain itu juga ada istilah yang berdekatan yaitu "Nekropsi", juga berasal dari bahasa Yunani dan artinya "melihat mayat."

Ada dua macam otopsi, yaitu otopsi forensik dan otopsi klinikal.Otopsi forensik dilakukan untuk tujuan medis legal dan yang banyak dilihat dalam televisi atau berita. Sedangkan otopsi klinikal biasanya dilakukan di rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian untuk tujuan riset dan pelajaran.



Hukum Otopsi

Di dalam hadits nabawi kita tidak menemukan keterangan yang sharih tentang hukum melakukan otopsi. Sebab otopsi seperti di zaman sekarang ini belum lagi dikenal di masa lalu.


Yang kita temukan hanya dalil-dalil dari sunnah nabaiwiah yang berbicara tentang larangan merusak tulang mayat. Selain itu kita menemukan berbedaan pendapat di antara para ulama tentang hukum membedah perut mayat.



Hadits yang melarang kita merusak jasad mayat yang telah meninggal dunia adalah:

عن جابر ـ رضي الله عنه ـ أنه قال: خرجْنا مع رسول الله ـ صلّى الله عليه وسلم ـ في جنازة فجلس النبيّ على شَفير القبر وجلسْنا معه، فأخرج الحَفّار عظمًا ـ ساقًا أو عضوًا ـ فذهب ليكسِره، فقال النبي ـ صلى الله عليه وسلم, "لا تكسرْها، فإنّ كسرَك إيّاه ميّتًا ككسرِك إياه حَيًّا، ولكن دُسَّه في جانب القبر" هذا الحديث رواه مالك وابن ماجه وأبو داود بإسناد صحيح


Dari Jabir ra berkata, "Aku keluar bersama Rasulullah SAW mengantar jenazah, beliau duduk di pinggir kuburan dan kami pun juga demikian. Lalu seorang penggali kubur mengeluarkan tulang (betis atau anggota) dan mematahkannya (menghancurkannya). Maka nabi SAW bersabda, "Jangan kamu patahkan tulang itu. Kamu patahkan meski sudah meninggal sama saja dengan kamu patahkan sewaktu masih hidup. Benamkanlah di samping kuburan. (HR Malik, Ibnu Majah, Abu Daud dengan isnad yang shahih)



Sedangkan perbedaan pendapat di kalangan ulama klasik tentang membedah perut mayat, kita dapati dalam kitab-kitab mereka. Hanya seja masalah juga tidak sama persis dengan kasus otopsi. Mereka membedah perut mayat bila mayat itu menelan harta atau di dalamnya ada janin yang diyakini masih hidup.



a. Membedah Perut Mayat Karena Diyakini di Dalamnya Ada Harta


Para ulama di kalangan mazhab Al-Hanafiyah menuliskan dalam kitab-kitab mereka tentang kebolehan membedah perut seseorang yang telah wafat dan diyakini bahwa di dalam perutnya ada harta benda.

Dengan syarat bahwa harta di dalam perut mayati itu milik orang lain, sedangkan mayat itu tidak punya harta yang ditinggakan untuk mengganti harta milik orang lain itu. Maka dibolehkan saat itu untuk mengeluarkan harta dari perutnya untuk melunasi hak orang lain.


Kebolehan itu dilandasi sebuah kaidah bahwa hak adami harus didahulukan dari pada hak Allah. Mengembalikan harta orang lain itu adalah hak adami, sedangkan menjaga mayat agar tidak dirusak adalah hak Allah (larangan Allah). Maka dibolehkan hukumnya untuk membedah perut mayat itu meski harus melanggar larangan Allah.


Bahkan ulama di kalangan mazhab Asy-Syafi'iyah berpendapat lebih jauh. Bagi mereka, kebolehan membedah perut mayat dan mengambil harta di dalamnya tidak harus dengan syarat untuk mengembalikan hak orang lain. Bahkan bila harta itu memang milik si mayat tersebut sekalipun, hukumnya tetap boleh dibedah dan diambil.


Pendapatpara ulama Al-Malikiyah kira-kira tidak jauh berbeda dengan kedua mazhab di atas. Sedangkan mazhab Imam Ahmad menolaknya.



b. Hukum Membedah Perut Wanita Hamil yang Meninggal


Di dalam literatur fiqih klasik juga kita dapati pandangan para ulama tentang hukum membedah perut wanita hamil yang meninggal. Perkara ini sedikti banyak juga ada kaitannya dengan masalah otopsi, meski tidak terlalu mirip.


Mazhab Al-Hanafiyah dna Asy-Syafi'iyah mengatakan dibolehkan membedah perut wanita hamil yang meninggal dunia, asalkan diyakini janin di dalam perutnya itu masih hidup. Hal itu lebih diutamakan demi menyelamatkan nyawa manusia hidup, meski harus dengan merusak mayat.

Namun mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah tidak membolehkan hal itu.



e. Ketetapan Majma' Fiqih Islami Tentang Hukum Otopsi


Majma' Fiqih Islami, sebuah institusi para ulama dunia yang berada di bawah bendera Rabithah 'Alam Islamidalam sidang di Mekah Al-Mukarramah pada tanggal 17 Otober 1987telah mengeluarkan ketetapan tentang masalah yang anda tanyakan.


Pertama: Dibolehkan melakukan otopsi terhadap mayat selama bertujuan salah satu dari hal-hal di bawah ini:

  1. Kepastian tuduhan yang bersifat kriminal untuk mengetahui penyebab kematian seseorang. Hal itu apabila hakim kesulitan untuk memastikan penyebab kematian. Kecuali hanya dengan jalan otopsi saja.
  2. Kepastian tentang penyebab suatu penyakit yang hanya bisa dibuktikan lewat otopsi. Demi untuk mendapatkan kejelasan penyakit tersebut serta menemukan obat penangkalnya.
  3. Untuk pengajaran kedokteran dan pembelajarannya, yaitu seperti yang dilakukan di fakultas-fakultas kedokteran.

Kedua: Bila otopsi itu bertujuan untuk pembelajaran, maka harus mengacu kepada hal-hal berikut ini:

  1. Bila jasad itu milik orang yang diketahui identitasnya, maka dibutuhkan izinnya sebelum meninggal atau izin dari keluarga ahli warisnya. Dan tidak boleh mengotopsi orang yang darahnya terlindungi (muslim atau kafir zimmy) kecuali dalam keadaan darurat.
  2. Wajib melakukan otopsi dalam kadar yang minimal atas tidak merusak jasad mayat.
  3. Mayat wanita tidak boleh diotopsi kecuali hanya oleh dokter wanita juga, kecuali bila memang sama sekali tidak ada dokter wanita.

Ketiga: Wajib dalam segala keadaan untuk menguburkan kembali semua jasad mayat yang telah diotopsi.

Itulah ketetapan para ulama tentang hukum otopsi, yang pada hakiatnya dibolehkan asal memenuhi ketetapan yang telah digariskan.

Walahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://eramuslim.com/ustadz/fqk/6c19222647-hukum-mengotopsi-mayat.htm

Isnin, 21 April 2008

Doa redha akan ujian dari Allah

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ya Allah Ya Tuhanku..
aku redha akan ujian dari-MU..
pintaku,
berikanlah aku kekuatan
dan
ketabahan untuk mengharungi semua ini...
amin

Sabtu, 19 April 2008

Adab dan tertib berdoa

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam berdoa kepada Allah Ta’ala itu ada sepuluh adab iaitu:


(1) Sebaik-baiknya, ia memilih waktu-waktu yang mulia untuk memanjatkan doanya ke hadrat Allah Ta’ala. Misalnya di waktu wukuf di Hari Arafah setahun sekali, atau pada bulan Ramadhan di antara bulan-bulan yang lain. Atau pada hari Jum’at dari hari-hari yang lain dalam masa seminggu dan di waktu tengah malam dalam masa malam hari. Allah telah berfirman:

“Dan pada waktu-waktu tengah malam, mereka memohon keampunan.”

(as-Zariat: 18)


(2) Hendaklah ia mencari ketika dan keadaan yang baik, seperti masa berkecamuknya barisan-barisan hadapan pada sabiullah (peperangan untuk meninggikan syiar Allah), dan pada masa turunnya hujan lebat (di negara yang sukar dituruni hujan) dan pada masa mendirikan sembahyang-sembahyang fardhu dan sesudahnya dan masa-masa di antara azan dan iqamah, dan pada ketika bersujud dalam masa sembahyang. Pendekata dikira mulianya sesuatu waktu itu kembali kepada kemuliaan keadaannya. Misalnya di waktu tengah malam, ketika itu hati sedang dalam keadaan bersih suci dan ikhlas serta terjatuh daripada segala perkara yang meruncingkannya. Begitu juga waktu di Hari Arafah dan pada hari Jum’at, ketika itu seluruh perhatian sedang berkumpul dan hati sedang tolong-menolong pada mencapai kerahmatan yang menyeluruh dari Allah azzawajalla.


(3) Hendaklah menghadapkan mukanya ke arah kiblat ketika memohonkan sesuatu doa, mengangkat tinggi kedua belah tangan sehingga boleh terlihat bahagian ketiak, kemudian selesai berdoa, ia pun menyapu kedua belah tangan itu ke muka.

Berkata Umar Ibnul-Khattab r.a: Seringkali Rasulullah s.a.w ketika mengangkat kedua belah tangannya waktu berdoa tidak meleraikannya melainkan sesudah disapukan dengan kedua belah tangan itu kewajahnya.

Ibnul Abas pula berkata: Biasanya bila Rasulullah s.a.w berdoa dirapatkan kedua belah tapan tangannya dan dijadikan bahagian dalam tapak tangan itu bersetentangan dengan wajahnya. Demikianlah cara-cara tangan itu ketika dalam berdoa dan baginda tidak pula mengangkatkan pemandangannya ke arah langit.


(4) Hendaklah merendahkan suara antara perlahan dan kuat. Siti Aisyah berkata dalam memberikan penerangan tentang maksud ayat berikut:

“Dan janganlah engkau mengangkkat suaramu di dalam sembahyang dan jangan pula merendahkannya sangat.” (al-Isra’ 110)

Kata Siti Aisyah maksudnya ialah ketika membaca doa-doanya: Allah s.w.t telah memuji Nabi Zakaria a.s. dengan firmanNya:

“Ketika ia menyeru Tuhannya dengan seruan perlahan-lahan.”

(Maryam: 3)

Firman Allah Ta’ala lagi:

“Serulah Tuhan kamu dengan merendahkan diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)


(5) Janganlah sampai ia memaksa-maksakan dirinya dalam berdoa dengan bersajak-sajak. Sebaik-baiknya janganlah sampai malampaui doa-doa ma’tsurah (doa-doa yang dihafal dari Rasulullah s.a.w.) sebab dikhuatiri ia akan melampaui batas di dalam doanya, lalu ia meminta apa yang tak patut dimintanya. Perlu diketahui bahwa bukan semua orang pandai menyusun doa terhadap Allah s.w.t.


(6) Hendaklah ia berdoa dengan penuh perasaan rendah diri, penuh kekhusyu’an, penuh harapan dan kecenderungan dan juga penuh ketakutan.

Allah telah berfirman:

“Serulah Tuhan kamu dengan merendah diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)


(7) Hendaklah bersikap tetap d dalam doanya dan meyakini bahwa doanya itu akan di kabulkan oleh Allah s.w.t. serta membenarkan harapannya itu. Dalam hal ini, Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Janganlah seseorang kamu berkata ketika berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Ampunilah aku jika Engkau menghendaki! Atau berkata: Ya Allah! Ya Tuhanku! Rahmatilah aku jika Engkau menghendaki Malah hendaklah menguatkan keazaman dalam doanya itu, kerana Allah tiada pernah di paksa atas pengabulan doa.

Berkata Rasulullah s.a.w

“Bila seseorang kamu berdoa, hendaklah ia memperbesarkan permohonannya, sebab tiada sesuatu pun yang dianggap besar di hadrat Allah s.w.t.

Bersabda lagi Rasulullah s.a.w.

“Berdoalah kepada Allah sedangkan kamu penuh keyakinan akan dikabulkan permintaan kamu itu dan ketahuilah bahwasanya Allah azzawajalla tidak akan mengabulkan doa orang yang lalai hatinya.”


(8) Hendaklah ia bersungguh-sungguh dan jangan berputus asa dalam doanya. Dan sebaik-baiknya diulang-ulangkan sampai tiga kali, dan jangan sampai merasa terlalu lambat menerima pengabulan.


(9) Hendaklah ia memulakan doanya dengan sebutan nama Allah dan janganlah sekali-kali memulakan dengan permintaan dulu. Sesudah menyebut nama Allah disebut pula salawat atas Nabi s.a.w. dan menutup doanya juga dengan sebutan salawat atas Rasulullah s.a.w juga.


(10) Mengerjakan adab kebatinan dan itulah punca pengabulan dalam semua doa; iaitu bertaubat dan menghentikan segala macam penganiayaan serta menuju kepada Allah azzawajalla dengan sepenuh hati dan perasaan. Yang demikian itu adalah sebab yang paling hampir kepada terkabulnya segala permintaan.



Isnin, 14 April 2008

Keutamaan zikir mengingat Allah

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah memerintahkan orang yang beriman untuk berzikir (mengingat dan menyebut nama Allah) sebanyak-banyaknya:

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]

Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]

Allah mengingat orang yang mengingatNya.

“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]

Orang yang beriman selalu ingat kepada Allah dalam berbagai keadaan :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali ‘Imran 3:190-191]

Dengan berzikir hati menjadi tenteram.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]

Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :

« Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakitakhlak). (HR. Al-Baihaqi)

Nabi berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)

« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

« Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya’la)

Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)

Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)

Nabi berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)

“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]

‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)

Referensi:

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Disadur dari: HaditsWeb 2.0 - Sofyan Efendi - Kumpulan dan Referensi Belajar Hadits

Kenapa harus berzikir?

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berikut beberapa manfaat bisa kita dapatkan dari berdzikir :

1. Membuat hati menjadi tenang. Allah berfirman, ”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra’d : 28) Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara - cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara - cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul - Nya.Ingatlah firman Allah Jalla wa ‘Ala di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.

2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar. “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab : 35)

3. Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita. Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152)

4. Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak - banyaknya. Firman Allah ‘Azza wa Jalla “Hai orang - orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak - banyaknya. Dan bertasbihlah kepada - Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab : 41 - 42)

5. Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung. “Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al Anfal : 45) Pada Al Qur’an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote bahwa menyebut nama Allah sebanyak - banyaknya, maksudnya adalah memperbanyak dzikir dan doa.

6. Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. (Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M, hal. 158). Allah berfirman, “Sesungguhnya orang - orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An Nisaa’ : 142)

7. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan. Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal : · Membaca basmillah ketika akan makan / minum · Membaca doa keluar / masuk kamar mandi · Membaca dzikir - dzikir sewaktu pagi dan petang · Membaca doa keluar / masuk rumah · Membaca doa ketika turun hujan · Membaca dzikir setelah hujan turun · Membaca doa ketika berjalan menuju masjid · Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid · Membaca hamdalah ketika bersin · Membaca dzikir - dzikir ketika akan tidur · Membaca doa ketika bangun tidur Dan lain - lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?

Diambil dari sini.

Selasa, 8 April 2008

Harta Pusaka / Faraid

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Pengertian Faraid / Harta Pusaka


Apa maksud Ilmu Faraid?

Sistem Maklumat Faraid

Fiqh perwarisan,wasiat, hibah, ilmu faraid dll

Pengenalan Sister Pusaka Islam download pdf file

Jadual Waris Terdinding download pdf file

Rajah Kaedah Pembahagian download pdf file

Rajah wasis-waris yang berhak download pdf file




Artikel

Wasiat dan pembahagian Harta pusaka

Kewajipan membuat pembahagian harta pusaka

Masih ramai umat Islam tidak faham hukum faraid



Sistem kiraan faraid online

Kiraan faraid online USM



Isu-isu Harta Pusaka


50 tahun baru selesai kes tuntutan tanah pusaka

Isu faraid portal download pdf file

RM471j harta pusaka masih gagal diagih

Kes untuk teladan


Soal Jawab

Koleksi soal jawab agama

Madu Muncul Tuntut Harta

Hukum Faraid Anak Perempuan Belum Baligh



Pengurusan Harta Pusaka

Wasiyyah Shoppe

Permohonan harta pusaka

Urus Pusaka

Ukhwah wasiyah

Isnin, 7 April 2008

Sepertiga Malam oleh Salsabila Mohd Rashid

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mahukah dikau tahu
rahsianya malam?
Sepertiga
sepertiga
sepertiga malam.
Untuk apa sepertiga malam?
Sepertiga malam untuk Dia yang mencipta.

Tidak lama sebentar cuma
Hanya seketika, kejap sahaja, sebentar cuma
Bangunkanlah dari tidurmu, bangunlah
Tinggalkanlah, tinggalkanlah gelap malam
Yang benar mengasyikkan
Tidakkah dapat kau lihat
Terangnya bulan
Sinarnya bintang
Indahnya alam?

Terang, teramat tenang
Sempurna masa
Untuk bertemu Al Khaliq
Mengadu, memuji, mengabdikan diri
Tunduk, sujud pada Ilahi
Zikrullah membasahi lidah
Munajat membersihi jiwa

Tapi mengapa, mengapa tidak?
Mengapanya sukar?
Sukar benarkah?
Sukar benarkah?
Sukar benar untuk bangun menghadap-Nya
Sedang Allah
Kasih Allah
Dari setiap hembusan nafas, dari setiap apa yang
Kita miliki
Semuanya, segalanya adalah dari-Nya
Dia tidak pernah lupa
Akan walau seorang
Walau di mana
Walau siapa
Walau sesaat
Kasih Allah tak bertepi
Kasih kita?

Buktikanlah, jika benar cinta
Lakukanlah, dengan ikhlas
Beribadahlah, jika kita hamba
Bukan pahala yang dicari
Tapi redhanya yang diingini

Jumaat, 4 April 2008

Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya sangat suka dengan ayat 35 dalam surah Al Ahzab (33), Subhana Allah.

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا


Terjemahan ayat

Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam
serta orang-orang perempuan yang Islam,
dan orang-orang lelaki yang beriman
serta orang-orang perempuan yang beriman,
dan orang-orang lelaki yang taat
serta orang-orang perempuan yang taat,
dan orang-orang lelaki yang benar
serta orang-orang perempuan yang benar,
dan orang-orang lelaki yang sabar
serta orang-orang perempuan yang sabar,
dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah)
serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah),
dan orang-orang lelaki yang bersedekah
serta orang-orang perempuan yang bersedekah,
dan orang-orang lelaki yang berpuasa
serta orang-orang perempuan yang berpuasa,
dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya
serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya,
dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak
serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak,
Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.


Sebab-sebab ayat diturunkan


Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih melalui Qatadah yang menceritakan behwa Nabi saw. meminang Siti Zainab dengan maksud untuk dikawinkan kepada Zaid (anak angkatnya), sedangkan Zainab menduga bahwa Nabi saw. melamarnya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi setelah Zainab mengetahui bahwa Nabi saw. melamarnya untuk dikawinkan kepada Zaid, maka ia menolak lamaran itu. Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin..." (Q.S. Al Ahzab, 36). Akhirnya Zainab rela dan mau menerima lamarannya.

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa RasululIah saw. melamar Zainab binti Jahsy untuk dikawinkan kepada Zaid ibnu Haritsah, akan tetapi Zainab tidak mau menerima lamarannya itu, seraya mengatakan, "Aku lebih baik nasabnya daripada dia (Zaid ibnu Haritsah)". Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin..." (Q.S. Al Ahzab, 36).

Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui jalur Al Aufi yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis yang bersumber dari Ibnu Zaid, bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan Umu Kaltsum binti Uqbah ibnu Abu Mu'ith; dia adalah wanita pertama yang ikut hijrah. Kemudian ia menyerahkan dirinya untuk dinikahi oleh Nabi saw., maka Nabi saw. mengawinkannya dengan Zaid Ibnu Haritsah. Akhirnya dia dan saudara lelakinya marah-marah seraya mengatakan, "Sesungguhnya kami menghendaki untuk dikawin oleh Rasulullah saw. sendiri, tetapi Rasulullah mengawinkan aku dengan hamba-Nya". Kemudian turunlah ayat ini.


Tafsir ayat


Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan sifat-sifat hamba-Nya yang akan diampuni segala dosanya dan kesalahannya dan dimasukkan ke dalam surga. Sifat-sifat mereka itu adalah sepuluh macam:
1. Taat dan tunduk kepada hukum agama Islam, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan.
2. Membenarkan dan mempercayai ajaran Allah dan Rasul-Nya.
3. Selalu melaksanakan perintah-perintah agama dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan.
4. Selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, hal mana menjadi tanda keimanan yang sempurna, sebagaimana tersebut dalam sebuah hadis yang sahih, bahwa Rasulullah saw bersabda "Peganglah kebenaran, bahwa kebenaran itu membawa kebaikan, dan kebaikan akan membawa surga, dan jauhilah dusta, sebab dusta itu membawa kedurhakaan dan kedurhakaan itu membawa ke neraka.
5. Sabar dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan dalam melaksanakan perintah Allah dan menahan syahwat dan hawa nafsu.
6. Khusyuk dan tawadu kepada Allah baik jasmani maupun rohani dalam melaksanakan semua tugas dan kewajiban dan keikhlasan semata-mata untuk mencari keridaan Allah SWT.
7. Bersedekah dengan harta dan memberi bantuan kepada mereka yang serba kekurangan dan tidak mempunyai penghasilan.
8. Berpuasa yang dapat membantu menundukkan syahwat hawa nafsu sebagaimana tercantum di dalam hadis, sabda Rasulullah saw: "Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk kawin silahkan kawin, karena perkawinan itu lebih dapat menahan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, supaya berpuasa, karena berpuasa itu dapat membendung syahwatnya".
9. Menjaga kemaluan dari segala perbuatan yang haram dan keji, sesuai dengan firman Allah:
والذين هم لفروجهم حافظون إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون
Artinya:
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al Mu'minun: 5-7)
10. Selalu ingat kepada Allah dengan lidah dan hati dan sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Mujahid yang menyatakan, bahwa seorang itu belum dinamakan orang yang banyak mengingati Allah kecuali bila sudah dapat mengingat-Nya sambil berdiri, duduk dan berbaring. Abu Said Al-Khudri telah meriwayatkan sebuah hadis, sabda Rasulullah saw:
إذا أيقظ الرجل امرأته من الليل فصليا ركعتين كان تلك الليلة من الذاكرين الله كثيرا وذاكراته.
Artinya:
Apabila seorang suami membangunkan seorang istrinya di malam hari lalu mereka salat tahajud. maka mereka berdua pada malam tersebut termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah.

Dalam hadis yang lain dari Sahal bin Muaz Al Juhani dari ayahnya diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw:

أي المجاهدين أعظم أجرا يا رسول الله? قال صلى الله عليه وسلم: أكثرهم لله عز وجل ذكرا. قال: أي الصائمين أكثر أجرا? قال صلى الله عليه وسلم: أكثرهم لله عز وجل ذكرا ثم ذكر الصلاة والزكاة والحج والصدقة, كل ذلك يقول رسول الله صلى الله عليه وسلم أكثرهم ذكرا. فقال أبو بكر لعمر رضي الله عنه: ذهب الذاكرون بكل خير, فقال صلى الله عليه وسلم: أجل.
Artinya:
Pejuang-pejuang manakah yang paling besar pahalanya wahai Rasulullah? Nabi saw menjawab: "Yang paling banyak ingatnya kepada Allah. Lalu ia bertanya lagi: Cara orang yang berpuasa manakah yang paling besar pahalanya? Nabi saw menjawab: "Yang paling banyak ingat kepada Allah. Kemudian dia menyebutkan pula orang yang salat, berzakat, naik haji dan bersedekah, dan pada kesemuanya itu Nabi saw mengatakan: Mereka yang paling banyak ingatnya kepada Allah, sehingga Abu Bakar berkata kepada Umar: "Orang yang banyak ingatnya kepada Allah telah membawa semua kebaikan. Dan Nabi saw menambahkan: "Memang demikianlah.

Design by Dzelque Blogger Templates 2007-2008