Rabu, 19 November 2008

Kalimat Talbiyah.

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


لَبَّيْكَ اللَّهمَّ لَبَّيْكَ،
لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لبَيْكَ،
إنَّ الْحَمْدَ وَاْلنِعْمَةَ لَكَ وَاْلمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ


Labbaikallahumma labbaik…
Labbaika la syarika laka labbaik.
Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk… La syarika laka…

Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu.
Aku penuhi panggilanMu… Tiada sekutu bagiMu.
Sungguh segala puji, kenikmatan dan kekuasaan hanya milikMu, tiada sekutu bagiMu!

Jumaat, 24 Oktober 2008

إنا لله وإنا إليه راجعون

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إنا لله وإنا إليه راجعون

Isnin, 20 Oktober 2008

Haji Dan Umrah

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Panduan Lengkap Haji dan Umrah

Jumaat, 19 September 2008

"KISAH YANG MUNGKIN NYATA"

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya.... .siapa dia...tiba2 saya m eras a dada saya sesak... sulit untuk bernafas....

namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... . kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... . Oh Tuhan ! ada apa dengan diriku.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku...

kkhh........ .khhhh.... .. kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur d eras ..... mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi. ..berlalu begitu saja.....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu......... aku m eras a aku jauh lebih Ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku memeluknya ! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia......... ....????? ???

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.. .. dia........dia. ......dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...???? ????

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu...... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak... ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis.... aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku Aku telah mati...aku telah mati.

Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....

Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat aku
terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.

Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.


Ohh Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.

Selasa, 9 September 2008

Bekal Kubur

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Penulis : H. Rahmat Hidayat Nasution, Lc.

KotaSantri.com : Ada dialog yang cukup menggugah dan terjadi pada masa 'Amr Ibn Al-'Ash. Di siang hari, saat sedang istirahat, datanglah putra 'Amr Ibn Al-'Ash berkata kepadanya, "Wahai Ayahku, terangkanlah kepadaku tentang kematian. Sebab, engkaulah orang yang paling tepat bagiku untuk menerangkan masalah itu." 'Amru Ibn Al-'Ash merasa senang bercampur takut. Senang, karena anaknya mampu menjadikan dirinya bukan hanya sekedar ayah, tapi juga tempat bertanya dan berkeluh kesah. Takut, karena pertanyaan yang diajukan anaknya adalah pertanyaan yang cukup berat untuk dijelaskan. Sebab, tak ada seorang pun yang berani mengilustrasikan beratnya kematian itu. Dengan santai dan penuh kehati-hatian, 'Amr Ibn Al-'Ash menjawab, "Wahai anakku, Demi Allah, sungguh kematian itu seperti gunung-gunung yang ada di dunia ini sedang diletakkan di dadaku dan aku bernapas seperti bernapas dari lubang jarum."

Mendengar jawaban 'Amr Ibn Al-Ash, sepertinya kematian itu cukup berat sekali. Seakan-akan tak sebanding dengan kehidupan yang dijalani di dunia ini. Padahal, kehidupan dan kematian adalah pasangan yang ditakdirkan oleh Allah SWT. Namun, kematian yang dikatakan 'Amr Ibn Al-'Ash itu adalah kondisi umum yang akan terjadi pada manusia yang memiliki bekal kematian. Dan, jawaban itu bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah.

Di dalam surat Al-Hijr ayat 84, Allah SWT berfirman, "Maka tak dapat menolong mereka apa yang mereka usahakan." Memahami firman Allah tersebut, akan semakin membuat kita kian goyah dan kian takut menghadapi kematian yang akan dialami nanti dan terasa cukup berat sekali. Karena apa yang diusahakan di dunia ini akan sia-sia. Harta banyak yang telah diusahakan tidak mampu membantu. Isteri cantik yang dibanggakan selama ini tak bisa menolong. Anak yang pintar tak bisa membantu saat kematian menghampiri. Nyaris kondisi kita seperti apa yang dikatakan Rasulullah dalam haditsnya. Rasulullah SAW bersabda, "Tiada lain kondisi mayat di dalam kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang mencari pertolongan. "

Maka tepat apa yang dikatakan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA tentang kematian, "Siapa yang masuk kubur tanpa bekal, seperti halnya melintasi laut tanpa perahu." Hanya kalimat hauqalah yang bisa kita ucapkan mendengar komentar Umar bin Khattab tentang kematian. La Haula Wala Quwwata Illa Billah. Lalu, bekal apa yang harus dicari agar kita bisa bernapas sekalipun seperti bernapas di lubang jarum?

'Aid Al-Qarni dalam bukunya Wa Ja'at Sakrat Al-Maut bi Al-Haqq menyatakan paling tidak ada empat hal yang harus dilakukan umat Muhammad agar memiliki bekal di dalam kubur. Pertama, sering menziarahi kubur. Dengan ziarah kubur, akan mengingatkan kita bahwa suatu saat kita akan merasakan seperti apa yang dirasakan si mayat di dalam kubur. Dari salam yang diucapkan penziarah hingga pertanyaan yang diajukan malaikat di dalam kubur. Dengan ziarah kubur, kita akan merenungkan bahwa kematian telah memisahkan kita dari segalanya yang ada di dunia ini dan mencampakkan kita ke dalam lubang yang gelap gulita. Tak ada lagi isteri, anak, harta, dan pakaian yang dibanggakan. Kematian menghapuskan semua itu dan memasukkan kita ke dalam lubang yang mengerikan.

Kedua, menziarahi orang shaleh. Dengan seringnya mengunjungi orang shaleh dan mendengarkan nasehatnya, akan membuat kita terasa tenang, sekalipun kematian itu berat. Karena bernafas bagaikan dari lubang jarum yang dikatakan 'Amr Ibn Al-'Ash adalah gambaran umat Muhammad yang memiliki bekal kematian.

Orang shaleh yang paling baik adalah orang-orang yang mengetauhi ilmu syari'at serta mendalami Al-Qur'an dan Hadits Rasul. Karena mereka hidup selalu diiringi dengan hujjah yang jelas dan memiliki firasat yang tajam dan akurat sebagai rahmat dan anugerah dari Allah untuk mereka. Bahkan Rasullullah sangat menganjurkan untuk berteman dengan orang shaleh yang berilmu dan mengamalkan ilmunya. Rasulullah SAW bersabda, "Bertemanlah kalian dengan ulama dan dengarkanlah perkataan hukama' (ahli hikmah). Karena Allah SWT menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan tanah gersang dengan hujan." Bukan hanya itu, Allah SWT juga berfirman tentang pentingnya berteman dengan orang shaleh dalam surat Az-Zukhruf ayat 67, "Teman-teman akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian lain kecuali orang-orang yang bertakwa."

Ketiga, membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kalam Allah SWT yang terdapat di dalamnya penjelasan tentang kematian, bekal yang dibawa, dan kehidupan yang akan dirasakan di dalam kubur. Dengan aktif membaca Al-Qur'an, seorang muslim menghadapi kematian tidak lagi dalam kondisi penuh ketakutan. Ia masih mampu bernafas, meskipun seperti kata 'Amr Ibn Al-'Ash seolah-olah bernafas dari lubang jarum. Karena Rasulullah SAW menceritakan bahwa orang yang rajin membaca Al-Qur'an akan mendapatkan syafa'at dari Al-Qur'an itu sendiri. Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan datang kepada para pembacanya kelak di hari kiamat dengan membawa syafa'at."

Bukan hanya itu saja, Rasulullah SAW juga mengkategorikan orang yang aktif membaca Al-Qur'an sebagai umat terbaiknya. Rasulullah SAW berkata, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. " Subhanallah, begitu mulia kedudukan pembaca Al-Qur'an. Dengan membaca Al-Qur'an, bekal yang dibawa sudah apik, apalagi jika Al-Qur'an telah tertanam dalam hati seorang hamba, maka ia akan memberikan pengaruh dan manfaat yang sangat luar biasa bagi hamba tersebut.

Keempat, mengurangi cita-cita yang bersifat dunia. Artinya, cobalah untuk tidak takluk dengan dunia. Jadikan dunia dan isinya hanya sebagai kendaraan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Karena dunia bukanlah tempat terakhir bagi kita. Masih ada tempat pertanggungjawaban yang melahirkan vonis apakah kita masuk penduduk yang merasakan nikmatnya jamuan-jamuan surga ataukah kita masuk penduduk yang harus berdomisili dulu di tempat pembalasan atas perbuatan keji kita di dunia dulu. Maka Rasulullah SAW selalu menasehati para sahabat dengan mengatakan, "Hiduplah di dunia ini bagaikan seorang pengembara."

Sehingga, pesan Ibnu Umar layak untuk diingat, "Jika engkau sedang berada pada hari ini, maka janganlah engkau tunda-tunda sampai hari esok. Jika engkau sedang berada pada waktu sore, maka janganlah engkau tunda-tunda hingga pagi hari. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang matimu."

Karena itu, marilah bertobat dan aktif berbuat baik. Tidaklah ada persiapan diri untuk menghadapi kematian yang lebih baik kecuali dengan menyegerakan diri bertobat dan senantiasa memperbaharui tobat dari hari ke hari.

"Setiap yang berjiwa, pasti akan merasakan mati." (QS. Ali Imran : 185). Demikianlah Allah menegaskan tentang keberadaan kematian. Maka Sabda Rasulullah SAW, "Perbanyaklah olehmu mengingat si pencabut semua kesenangan." Kematian dikatakan sebagai si pencabut nyawa karena ia memisahkan seseorang dari apa pun dan siapa pun yang dicintainya dan akan ditempatkan ke dalam lubang yang gelap gulita. Semoga dengan bekal-bekal yang dijelaskan di atas, kematian dan gelapnya kubur tidak lagi menjadi hal yang begitu mengerikan sekali. Aamiin.

*) Penulis adalah Staf Pengajar di Islamic International School Darul Ilmi (IIS DIM) Medan

Ahad, 24 Ogos 2008

Liang kubur awal perjalahan kita di akhirat

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على نبيه المصطفى، أما بعد

Khalifah kaum muslimin yang keempat Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu jika melihat perkuburan beliau menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.

Suatu hari ada seorang yang bertanya:

تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه

“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih)

Bagaimanakah perjalanan seseorang jika ia telah masuk di alam kubur? Hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:

Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.

Kemudian nyawa yang telah dikafani itu diangkat ke langit. Setiap melewati sekelompok malaikat di langit mereka bertanya, ‘Nyawa siapakah yang amat mulia itu?’ ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’, jawab para malaikat yang mengawalnya dengan menyebutkan namanya yang terbaik ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia mereka meminta izin untuk memasukinya, lalu diizinkan. Maka seluruh malaikat yang ada di langit itu ikut mengantarkannya menuju langit berikutnya. Hingga mereka sampai di langit ketujuh. Di sanalah Allah berfirman, ‘Tulislah nama hambaku ini di dalam kitab ‘Iliyyin. Lalu kembalikanlah ia ke (jasadnya di) bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka (para manusia), dan kepadanyalah Aku akan kembalikan, serta darinyalah mereka akan Ku bangkitkan.’

Lalu nyawa tersebut dikembalikan ke jasadnya di dunia. Lantas datanglah dua orang malaikat yang memerintahkannya untuk duduk. Mereka berdua bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Rabbku adalah Allah’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’, ‘Agamaku Islam’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” jawabnya. ‘Dari mana engkau tahu?’ tanya mereka berdua. ‘Aku membaca Al-Qur’an lalu aku mengimaninya dan mempercayainya’. Tiba-tiba terdengarlah suara dari langit yang menyeru, ‘(Jawaban) hamba-Ku benar! Maka hamparkanlah surga baginya, berilah dia pakaian darinya lalu bukakanlah pintu ke arahnya’. Maka menghembuslah angin segar dan harumnya surga (memasuki kuburannya) lalu kuburannya diluaskan sepanjang mata memandang.

Saat itu datanglah seorang (pemuda asing) yang amat tampan memakai pakaian yang sangat indah dan berbau harum sekali, seraya berkata, ‘Bergembiralah, inilah hari yang telah dijanjikan dulu bagimu’. Mukmin tadi bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kebaikan’. ‘Aku adalah amal salehmu’ jawabnya. Si mukmin tadi pun berkata, ‘Wahai Rabbku (segerakanlah datangnya) hari kiamat, karena aku ingin bertemu dengan keluarga dan hartaku.

Adapun orang kafir, di saat dia dalam keadaan tidak mengharapkan akhirat dan masih menginginkan (keindahan) duniawi, turunlah dari langit malaikat yang bermuka hitam sambil membawa kain mori kasar. Lalu mereka duduk di sekelilingnya. Saat itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan duduk di arah kepalanya seraya berkata, ‘Wahai nyawa yang hina keluarlah dan jemputlah kemurkaan dan kemarahan Allah!’. Maka nyawa orang kafir tadi ‘berlarian’ di sekujur tubuhnya. Maka malaikat pencabut nyawa tadi mencabut nyawa tersebut (dengan paksa), sebagaimana seseorang yang menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Begitu nyawa tersebut sudah berada di tangan malaikat pencabut nyawa, sekejap mata diambil oleh para malaikat bermuka hitam yang ada di sekelilingnya, lalu nyawa tadi segera dibungkus dengan kain mori kasar. Tiba-tiba terciumlah bau busuk sebusuk bangkai yang paling busuk di muka bumi.

Lalu nyawa tadi dibawa ke langit. Setiap mereka melewati segerombolan malaikat mereka selalu ditanya, ‘Nyawa siapakah yang amat hina ini?’, ‘Ini adalah nyawa fulan bin fulan’ jawab mereka dengan namanya yang terburuk ketika di dunia. Sesampainya di langit dunia, mereka minta izin untuk memasukinya, namun tidak diizinkan. Rasulullah membaca firman Allah:

لا تفتح لهم أبواب السماء ولا يدخلون الجنة حتى يلج الجمل في سم الخياط

“Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga, sampai seandainya unta bisa memasuki lobang jarum sekalipun.” (QS. Al-A’raf: 40)

Saat itu Allah berfirman, ‘Tulislah namanya di dalam Sijjin di bawah bumi’, Kemudian nyawa itu dicampakkan (dengan hina dina). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah ta’ala:

وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَكَأنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيْحُ فِي مَكَانٍ سَحِيْقٍ

“Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)

Kemudian nyawa tadi dikembalikan ke jasadnya, hingga datanglah dua orang malaikat yang mendudukannya seraya bertanya, ‘Siapakah rabbmu?’, ‘Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Mereka berdua kembali bertanya, ‘Apakah agamamu?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ sahutnya. Mereka berdua bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang telah diutus untuk kalian?’ “Hah hah… aku tidak tahu’ jawabnya. Saat itu terdengar seruan dari langit, ‘Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan neraka baginya dan bukakan pintu ke arahnya’. Maka hawa panas dan bau busuk neraka pun bertiup ke dalam kuburannya. Lalu kuburannya di ‘press’ (oleh Allah) hingga tulang belulangnya (pecah dan) menancap satu sama lainnya.

Tiba-tiba datanglah seorang yang bermuka amat buruk memakai pakaian kotor dan berbau sangat busuk, seraya berkata, ‘Aku datang membawa kabar buruk untukmu, hari ini adalah hari yang telah dijanjikan bagimu’. Orang kafir itu seraya bertanya, ‘Siapakah engkau? Wajahmu menandakan kesialan!’, ‘Aku adalah dosa-dosamu’ jawabnya. ‘Wahai Rabbku, janganlah engkau datangkan hari kiamat’ seru orang kafir tadi. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156)

Itulah dua model kehidupan orang yang telah masuk liang kubur. Jika kita menginginkan untuk menjadi orang yang dibukakan baginya pintu ke surga dan diluaskan liang kuburnya seluas mata memandang maka mari kita berusaha untuk memperbanyak untuk beramal saleh di dunia ini.

Suatu amalan tidak akan dianggap saleh hingga memenuhi dua syarat:

1. Ikhlas
2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan landasan dua syarat di atas.

Di antara dalil syarat pertama adalah firman Allah ta’ala:

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Di antara dalil syarat kedua adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد

“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan itu akan ditolak.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya (III/1344 no 1718))

Allah menghimpun dua syarat ini dalam firman-Nya di akhir surat Al-Kahfi:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beramal saleh. Semoga kelak kita mendapatkan kenikmatan di alam kubur serta dihindarkan dari siksaan di dalamnya, amin.

Wallahu ta’ala a’lam, wa shallallahu ‘ala nabiyyyina muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.

Tulisan ini terinspirasi dari kitab Majalis Al-Mu’minin Fi Mashalih Ad-Dun-Ya Wa Ad-Din Bi Ightinam Mawasim Rabb Al-’Alamin, karya Fu’ad bin Abdul Aziz asy-Syahlub (II/83-86)

***

Penulis: Ustadz Abu Abdirrahman Abdullah Zaen, Lc.
Artikel www.muslim.or.id

Rabu, 6 Ogos 2008

Hidupnya Insan Tiada Yang Abadi oleh Hujaz

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hidupnya Insan
Artist: Hijjaz
Song Category: Nasyid



Hidupnya insan tiada yang abadi
Menunggu saat panggilan azali
Hilanglah nafas tak bergerak lagi
Tanah perkuburan kita bersemadi

Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)

Mayat terbujur telah dikafan
Dibawa pergi sanak saudara
Di kubur tempat akhir pesanan
Tinggal di dalam gelap gelita

Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)

Talqin dibaca ingatan diberi
Kepada semua yang hidup lagi
Jadikan tauladan kesedaran diri
Kubur yang sempit siksa sekali

Ya Tuhan Ya Allah Ya Rahmat ampuni kami (2X)

Khamis, 5 Jun 2008

JANGAN MENGELUH ……….QURAN MENJAWAB

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

JANGAN MENGELUH ………..
Kita selalu Bertanya… dan Al-Quran sudah menjawabnya…

KITA BERTANYA : KENAPA AKU DIUJI?

QURAN MENJAWAB
‘Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; ‘Kami telah beriman,’ (’I am full of faith to Allah’) sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta.’
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3

KITA BERTANYA : KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

QURAN MENJAWAB
‘Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.’
- Surah Al-Baqarah ayat 216

KITA BERTANYA : KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

QURAN MENJAWAB
‘Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ‘
- Surah Al-Baqarah ayat 286

KITA BERTANYA : KENAPA RASA FRUST?

QURAN MENJAWAB
‘Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman.’
- Surah Al-Imran ayat 139

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

QURAN MENJAWAB
‘Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan) , dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah (be fearfull of Allah The Almighty) kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan). ‘

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

QURAN MENJAWAB
‘Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk’
- Surah Al-Baqarah ayat 45

KITA BERTANYA : APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?

QURAN MENJAWAB
‘Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka… ?
- Surah At-Taubah ayat 111

KITA BERTANYA : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

QURAN MENJAWAB
‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal. ‘
- Surah At-Taubah ayat 129

KITA BERKATA : AKU TAK DAPAT TAHAN!!!

QURAN MENJAWAB
‘… ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.’
- Surah Yusuf ayat 12

Peringatan ini saya terima dari sahabat yang prihatin pada saya. Saya sebarkan peringatan ini kepada pembaca2 tersayang untuk ingat mengingati kepada kebenaran…

sekian, assalamualaikum…

Sumber: di sini.

Sabtu, 24 Mei 2008

Allah melihat apa yang kamu buat - Azmil Mustafa

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Written by Siti Mashitah
Sunday, 03 February 2008

APABILA disebut nama Azmil Mustapha , majoriti generasi muda tidak akan dapat mengecam siapa orangnya. Tetapi sebut saja Ali Setan , 'berkat' daripada siaran ulangan filem tersebut di kaca televisyen , semua orang tidak kira yang kecil atau dewasa dari kalangan peminat filem Melayu pasti mengenal pelakon tersohor Malaysia dekad 80-an ini. Azmil, 55 (umur yang dikira beliau mengikut takwim hijri 22 Safar 1375H) adalah antara sebilangan artis di Malaysia yang melakukan 'penghijrahan' daripada kehidupan yang penuh 'lagha' kepada pengabdian diri kepada Allah. Penampilan terakhirnya adalah sebagai Pengiran Demak dalam filem 'Puteri Gunung Ledang'; watak yang diilakonkan setelah syarat-syaratnya yang ketat diterima penerbit. Duda (mempunyai seorang anak dengan bekas isteri pertama dan empat dengan isteri kedua) dari Shah Alam, Selangor ini telah musafir ke Syria sejak setahun lalu untuk mempelajari bahasa Arab dan ilmu agama. Wartawan Global Media Channel (GMC) berkesempatan menemuramah Azmil di Kota Bharu (beliau kembali ke Malaysia sempena cuti semester pengajiannya) yang hadir memenuhi undangan untuk menyampaikan ceramah kesedaran Islam anjuran PAS Kawasan Ketereh baru-baru ini.



Kenapa saudara memilih untuk ke Syria?

Saya buat solat hajat, minta dengan Allah, saya nak cari tempat belajar, Allah berikan petunjuk belajar di Syria. Dengan duit yang saya dapat dari menyampaikan ceramah-ceramah kesedaran Islam sebelum itu di Malaysia, saya terbang ke Syria dengan anak-anak saya.

Saya belajar Bahasa Arab di Maahad Taalim Lughatal Arabiah Lil Ajnabi (Institut Pengajian Bahasa Arab Bagi Orang Asing).Kalau saya terus masuk kelas (pengajian agama) anjuran syeikh-syeikh pun saya tak reti Bahasa Arab. Jadi saya belajar Bahasa Arab dahulu. Sementara itu saya belajar Al-Quran, tajwid dan tasmi' dengan syeikh-syeikh. Saya juga belajar dengan pelajar-pelajar Malaysia yang ada di Syria.


Sejak bila sebenarnya saudara ke sana ?

Sudah setahun. Saya pergi redah sahaja. Tak ada buat rancangan. Dengan empat orang anak saya turut bersama (tiga perempuan dan seorang lelaki). Yang sulung kemudiannya balik untuk mengambil peperiksaan Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) di sini. Jadi kekallah tiga orang yang tinggal bersama saya di sana.

Anak saya Noramalia Batrisya ,15, dan Mohd. Bazli Shafri, 13, belajar di Jami' Abu Nur, sebuah kolej Islam antara yang termasyhur di Syria. Yang kecil baru masuk umur tujuh tahun dan belajar di darjah satu. Enam bulan pertama mereka dimasukkan dalam kelas bahasa Arab. Tidak ada masalah untuk mereka mengikuti pengajian dan sekarang sudah fasih berbahasa Arab. Saya amat puas hati dengan perkembangan mereka.



Puas hati macam mana?
Dengan perubahan perwatakan. Di Malaysia, dekat Shah Alam tempat kami tinggal dahulu banyak pengaruh yang tidak sihat. Cara hidup moden . Tapi di sana mereka mengaji Quran tiap-tiap hari, solat tidak tinggal dan pergaulan dijaga.

Malah mereka sempat menasihati kakak yang pulang ke Malaysia "jangan tengok lelaki" bukan berkawan, tengok pun mereka tak bagi.

Di sana pergaulan antara lelaki dan perempuan amat dibatasi. Kita payah nak lihat pergaulan secara bebas berlaku . Duduk satu meja pun tak ada.

Kalau di Yaman, negeri yang berjiran dengan Syria, dalam bas kalau hanya ada seorang wanita yang menjadi penumpang , yang lelaki tidak akan naik dan sanggup tunggu bas yang lain datang untuk dinaiki. Bimbang timbul fitnah walaupun hanya sebagai penumpang. Masing-masing sangat prihatin untuk menjaga perkara ini.

Antara perubahan yang ketara saya dapat lihat adalah pada anak perempuan saya, Noramaliya. Dia sebenarnya pelajar yang lemah. Semasa bersekolah di Malaysia, biasanya dia mendapat kedudukan 35 ke bawah.

Dulu tinggal di Shah Alam, dia selalu ponteng sekolah. Tengok wayang di KLCC.

Pergi ke sekolah tapi dalam beg ada pakaian lain untuk ditukar. Itu dah memang menjadi tabiat pelajar sekolah di Malaysia.

Sampai di Syria, dia jadi pelajar yang terbaik. Padahal dalam kelas ada pelajar-pelajar luar negara yang lain seperti dari England, Afrika Selatan, Kazakhstan , China dan lain-lain. Dia yang muncul pelajar terbaik


Bagaimana saudara menyara kehidupan di Syria?

Tidak ada pendapatan tetap tapi saya sangat bernasib baik kerana mendapat bantuan. Saya diberi tempat tinggal percuma oleh seorang Syeikh di sebuah apartmen di pinggir Damsyik. Saya akui duit pun tak banyak tapi diam tak diam sudah sampai setahun saya di sana dan tidak timbul sebarang masalah besar.

Kita kena yakin rezeki itu datang daripada Allah. Ada saja duit yang masuk. Sentiasa ada bantuan diterima kerana saya dan anak-anak dikira orang yang sedang menuntut ilmu.

Malah ia sampai ke tahap saya kadang kala terpaksa buang makanan yang diberi oleh jiran kerana terlampau banyak.

Dan di sana kita yang pergi belajar dengan Syeikh ini bukan kita yang membayar Syeikh tapi mereka pula yang memberi duit pada kita. Perkara ini sudah jadi kebiasaan orang Syria . Jika tidak pun, dia akan beri kita roti setiap kali pergi belajar. Pergi solat Jumaat pun dapat duit. Budaya memberi amat dititikberatkan. Paling kurang, yang dewasa akan menyediakan gula-gula dalam poket untuk diberi kepada kanak-kanak.

Saya juga terkejut kerana kadang-kadang menerima sumbangan yang nilainya mencecah RM1000. Kalau yang kaya lebih lagilah mereka sumbangkan. Anak kepada Syeikh yang menyediakan rumah percuma untuk saya pernah menyumbang jutaan ringgit kepada fakir miskin dalam bulan Ramadhan.



Kenapa saudara fikir perubahan-perubahan positif sama ada kepada anak atau saudara sendiri boleh berlaku? Adakah perbezaan antara Syria dan Malaysia ini begitu ketara sekali sedangkan kedua-duanya adalah bumi orang Islam?

Bumi Syria ini ada kelebihan. Saya daripada kecil sampai besar memang belajar di sekolah yang tidak berasaskan kepada Islam. Saya menuntut di dua buah sekolah mubaligh Kristian iaitu La Salle Institution dan St John Institution. Dari situ saya menyambung pula pelajaran ke Indiana University di Amerika. Daripada kecil sehingga dewasa, saya tidak pernah belajar dan khatam al-Quran.

(Di Amerika , Azmil belajar dengan pengkhususan dalam penerbitan televisyen, radio dan filem. Beliau hanya tinggal tiga lagi jam kredit untuk dihabiskan sebelum dihantar pulang ke Malaysia oleh Jabatan Imigresen Amerika. Tindakan itu diambil ketika Amerika membuat penapisan orang-orang Islam dari negara luar berikutan kemenangan kumpulan Islam (Syiah) menjatuhkan kerajaan beraja Shah Mohammad Reza Pahlavi. Azmil dikesan bekerja sambilan walaupun syarat hanya membenarkan pelajar luar yang mempunyai 12 kredit atau lebih sahaja untuk berbuat demikian. Ayahnya Dato' Mustapha Kamil Yassin, bekas pensyarah di Universiti Malaya dan Universiti Sains Malaysia tidak mahu Azmil mengambil biasiswa kerana kedudukannya sebagai kakitangan kerajaan gred A

Mula-mula saya berubah dulu nak baca surah al- Fatihah pun tak boleh. Kena baca mengikut tulisan rumi. Nak sembahyang semua ayat kena ditulis ke huruf rumi. Tak pernah dapat hafal. Sehinggalah apabila saya ke Syria.

Di sana, anak-anak saya belajar Al-Quran dengan seorang syeikhah (ustazah) di rumahnya. Selepas sebulan syeikhah tersebut datang melawat ke rumah. Dia mahu melihat keadaan keluarga macam mana. Bila datang dia meminta saya mengajar anak-anak. Dia suruh saya baca satu surah. Bila "check" ayah baca pun tak betul, dia pun minta anak muridnya yang lain tolong ajarkan anak-anak saya.

Tapi alhamdulillah berkat mengaji tiap-tiap pagi, kini saya sudah boleh menghafal satu, dua muka surat dengan senang. Ini memang saya pelik. Saya rasa ini memang kesan tinggal di bumi Syam (Syria), bumi para anbiya'.

Dahulu negara ini tertutup. Sebab ia mengikut pengaruh Rusia. Jadi negara lain menyisihkannya. Apabila Syria disisihkan, ia sebenarnya terselamat.

Macam di Malaysia, apabila dibuat dasar terbuka, semua pengaruh dapat masuk, ia merosakkan kita.

Budak-budak sekarang budaya sendiri pun tak kenal . Dan dia tak mahu ikut. Dia lebih seronok ikut budaya asing, budaya Barat. Budaya ini di Melayukan dengan bahasa. Tapi isinya tetap dari pengaruh yang menyimpang dari ajaran Islam.



Adakah kerana saudara bimbangkan keadaan begini sehingga sanggup membawa anak-anak jauh dari Malaysia ?Azmil Mustafa

Sebab benda inilah saya bawa anak-anak keluar. Bila saya bawa anak-anak keluar, ada kawan-kawan yang tegur saya " Jadi anak kamu ini tidak ada SPM. Macam man nak cari kerja?" Saya jawab balik, "Rezeki itu kerana Allah bukan kerana SPM". Orang ada SPM pun berlambak tak ada kerja. Ada ijazah UM pun tak ada kerja. Ada Master USM pun tak kerja. Kita kena ingat rezeki itu dari Allah.

Sekarang anak-anak saya sudah hafal Juzuk Amma. Saya percaya dalam tiga empat tahun lagi, Insya Allah satu Quran tu dpat habis dihafal. Itu lebih berharga. Kalau dia jadi arkitek atau jurutera tapi Quran pun tak tahu buat apa. Macam saya dulu jadi pengarah filem tapi Quran pun tak tahu, buat apa?



Memberi pendidikan Islam pada anak-anak sehingga sampai berhijrah ke Syria. Orang lain mungkin tak berpeluang berbuat demikian macam saudara.?

Saya rasa kalau kita ajar anak kita cara Islam tak ada kekurangannya bagi saya. Malahan Allah mungkin akan mecurahkan kemudahan kepadanya.

Sekarang kita kongsi raya, kia kongsi hukum, kongsi taraf atau standard Islam dengan yang lain. Kita membandingkan ajaran Islam dengan yang Barat. Kalau tak seperti Barat, kita anggap standard kurang. Kita campur aduk hukum Allah dengan hukum kafir. Inilah yang saya nampak masalah kita pada hari ini.

Ini pun nak berlaku di Syria pada hari ini. Kalau di negara kita lama dah dijajah 500 tahun dahulu dan kita masih 'terjajah'. Syria ini dia baru terbuka tak sampai 10 tahun. Jadi generasi dia sekarang dia baru rosak. Kalau kita di Malaysia, kerosakan bermula sejak dari generasi bapa kita dahulu. Mareka agungkan England dan Amerika.

Tetapi bagi saya , kalau orang Syria nak ikut barat pun, agaknya kena juga dengan fizikal mereka itu. Tapi kita Melayu pun nak mata warna biru, rambut warna perang. Tak kenalah. Nampak janggal sangat kalau yang Melayu nak tiru.



Bagaimana kita hendak menghadapi perubahan budaya sebegitu ?
Di Syria, guru-guru yang pegangannya kuat masih bertahan. Kita di Malaysia, lebih banyak yang kebaratan daripada Islam. Kita di sini mereka yang nak kepada Islam sedikit, yang nak kepada barat banyak.

Dari sekolah itu yang diajar. Supaya kita bersedia dengan pengaruh dan sistem barat. Sekolah-sekolah kita, tamat persekolahan kita berpeluang belajar sampai ke universiti di Amerika, di England. Tetapi kalau kita keluar dari pondok atau sekolah agama, peluang sambung belajar itu tidak seberapa.

Apa yang kita lakukan adalah untuk menyesuaikan diri kepada budaya barat. Dan ini kita tak sedar. Kita seolah-olah nak menyediakan diri masuk ke institusi dan sistem yang kerap kalinya meruntuhkan jati diri Islam..

Dan yang peliknya, orang tidak bimbang kalau yang keluar tingkatan enam sekolah biasa tak boleh baca Alif Ba Ta. Nak masuk sekolah tahfiz pun payah sebab tak kenal huruf walaupun tamat tingkatan enam. Benda ni dah berlaku sejak zaman dulu lagi dan kita tidak sedar.

Saya cakap kepada seorang sahabat di Syria kenapa kamu ghairah nak buka peluang kepada barat. Saya dah tengok keadaan di negara saya apa yang berlaku. Dia kata mereka pun nak moden. Moden apa? Moden nak tengok anak-anak terbuang di tong sampah. Moden nak tengok anak-anak mati sia-sia kerana terlibat denbgan lumba haram. Itu moden buat apa. Pembangunan sedemikian yang membangun hanya bangunan dan jalan raya. Akhlak runtuh. Akhlak diruntuhkan kerana nak mencantikkan bangunan dan jalan. Sebab itu fikirlah, kerana tak ke mana kita dengan pembangunan sebegitu.



Kenapa remaja dan kita sendiri sebenarnya cenderung untuk meminati budaya hiburan?

Sebab memang sudah disediakan sejak daripada dulu. Pendidikan dan cara hidup disediakan untuk membolehkan anak-anak bersedia menerima sistem yang menyimpang dari bukan untuk menjadi hafiz atau ulama'. Penyediaan dilakukan untuk membawa masyarakat ke arah keseronokan.

Kalau kita tengok babak dalam filem Melayu, babak minum arak , berdansa, sejak dari zaman P Ramlee sudah ada.

Sejak sekolah lagi , anak-anak dibiasakan dengan budaya Barat. Ada sukan gimnastik sampai terkangkang anak-anak diajar guru; sukan renang, jadi separuh bogel. Kita disediakan untuk menerima budaya barat. Mana kita amalkan hukum syariah ? Itu masalah kita.



Pada pandangan saudara, masalah keruntuhan akhlak ini bagaimana nak diselesaikan?

Sekarang kita taat pada hukum yang tidak berpaksikan Islam. Undang-undang yang dimulakan oleh British dahulu. Cuba kita gunakan hukum syariah, saya percaya gejala sosial yang teruk dalam negara dapat dikurangkan sebab kita menyediakan masyarakat untuk ke akhirat. Sekarang kalau membabitkan hukum Allah, ia dikira hak persendirian. Anda hendak buat atau tidak, itu pilihan anda sendiri.Tapi mereka (kerajaan) tak galakkan pun. Itulah masalah sekarang.



Bagaimana kita nak menyedarkan masyarakat?

Islam ini mesti dijalankan bermasyarakat. Tapi tanggungjawab itu tetap pada diri sendiri. Kita sendiri mesti mulakan dahulu . Contohnya kita dilatih berpuasa sama ada di dalam atau dil luar rumah. Walau di mana pun kita tahu Allah melihat.

Sebab itu kita kena buat pilihan. Dua sahaja pilihan kita. Sama ada ikut jalan Allah atau ikut syaitan.Tidak ada jalan tengah. Tidak ada kompromi. Setiap Azmil Mustafabenda yangt berlaku dalam masyarakat dunia hari ini kita kena buat pilihan antara yang benar dengan yang tidak. Gunakan akal.

Islam ini agama untuk yang tahu berfikir. Bukan taat buta tuli. Kalau kita gunakan akal fikiran baru kita sedar. Kita kena fikir tentang keesaan Allah. Ini yang kita kena ajar anak-anak. Sekarang apa yang diajar kena cari duit banyak-banyak. Bila ikut cara Islam barulah ada keberkatan.



Berbalik kepada dunia hiburan, adakah tidak ada ruang sebenarnya untuk ia menjadi lebih baik?

Boleh kalau industri kita industri yang beriman. Tapi industri kita meniru Bollywood, Hollywood, Hong Kong dan lain-lain. Kita menuju ke arah keruntuhan. Ini yang bahayanya.



Nasihat kepada rakan artis

Pendek sahaja ; Allah melihat apa yang kamu buat.

Ahad, 4 Mei 2008

Wasiat Rasulullah sallallahu alaihi wasalam kepada Abu Darda' radiallahu anhu

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Dari Abu Darda’ ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku dengan sembilan perkara:

(1) Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu, meskipun engkau dipotong atau dibakar

(2) Janganlah sekali-kali engkau meninggalkan shalat wajib yang lima waktu dengan sengaja, karena barangsiapa yang meninggalkan shalat secara sengaja akan lepas dari jaminan Allah

(3) Jangan sekali-kali engkau minum khamer, sesungguhnya khamer adalah kunci dari semua kejahatan.

(4) Taatlah kepada kedua orang tuamu, seandainya keduanya menyuruhmu mengeluarkan hartamu seluruhnya maka keluarkanlah semua harta untuk keduanya.

(5) Jangan engkau bertentangan denga ulil amri (pemerintah) meskipun memandang bahwa engkau lebih benar darinya

(6) Janganlah engkau lari dari medan pertempuran meskipun engkau binasa dan semua teman-temanmu lari

(7) Infaqkanlah kelebihan hartamu kepada keluargamu.

(8) Janganlah engkau mengangkat tongkatmu dari keluargamu

(9) Ancamlah mereka untuk takut kepada Allah subhanu wa ta’ala.

(HR.Bukhari, Ahmad 5/238, Ibnu Majah no.4034, Thabrani)

Untuk penjelasan hadis dengan lebih mendalam baca di sini.

Jumaat, 2 Mei 2008

Pergi tak kembali

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Rabu, 23 April 2008

Hukum Mengotopsi Mayat

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pak ustadz yang dimuliakan Allah Swt,
Mohon maaf sebelumnya, saya mau menanyakan bagaimana hukumnya otopsi jenazah yang sudah dimakamkan? Hanya itu sekian dan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kurdi
kurdi

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Otopsi berasal dari bahasa Yunani yang berarti melihat dengan mata sendiri. Selain itu juga ada istilah yang berdekatan yaitu "Nekropsi", juga berasal dari bahasa Yunani dan artinya "melihat mayat."

Ada dua macam otopsi, yaitu otopsi forensik dan otopsi klinikal.Otopsi forensik dilakukan untuk tujuan medis legal dan yang banyak dilihat dalam televisi atau berita. Sedangkan otopsi klinikal biasanya dilakukan di rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian untuk tujuan riset dan pelajaran.



Hukum Otopsi

Di dalam hadits nabawi kita tidak menemukan keterangan yang sharih tentang hukum melakukan otopsi. Sebab otopsi seperti di zaman sekarang ini belum lagi dikenal di masa lalu.


Yang kita temukan hanya dalil-dalil dari sunnah nabaiwiah yang berbicara tentang larangan merusak tulang mayat. Selain itu kita menemukan berbedaan pendapat di antara para ulama tentang hukum membedah perut mayat.



Hadits yang melarang kita merusak jasad mayat yang telah meninggal dunia adalah:

عن جابر ـ رضي الله عنه ـ أنه قال: خرجْنا مع رسول الله ـ صلّى الله عليه وسلم ـ في جنازة فجلس النبيّ على شَفير القبر وجلسْنا معه، فأخرج الحَفّار عظمًا ـ ساقًا أو عضوًا ـ فذهب ليكسِره، فقال النبي ـ صلى الله عليه وسلم, "لا تكسرْها، فإنّ كسرَك إيّاه ميّتًا ككسرِك إياه حَيًّا، ولكن دُسَّه في جانب القبر" هذا الحديث رواه مالك وابن ماجه وأبو داود بإسناد صحيح


Dari Jabir ra berkata, "Aku keluar bersama Rasulullah SAW mengantar jenazah, beliau duduk di pinggir kuburan dan kami pun juga demikian. Lalu seorang penggali kubur mengeluarkan tulang (betis atau anggota) dan mematahkannya (menghancurkannya). Maka nabi SAW bersabda, "Jangan kamu patahkan tulang itu. Kamu patahkan meski sudah meninggal sama saja dengan kamu patahkan sewaktu masih hidup. Benamkanlah di samping kuburan. (HR Malik, Ibnu Majah, Abu Daud dengan isnad yang shahih)



Sedangkan perbedaan pendapat di kalangan ulama klasik tentang membedah perut mayat, kita dapati dalam kitab-kitab mereka. Hanya seja masalah juga tidak sama persis dengan kasus otopsi. Mereka membedah perut mayat bila mayat itu menelan harta atau di dalamnya ada janin yang diyakini masih hidup.



a. Membedah Perut Mayat Karena Diyakini di Dalamnya Ada Harta


Para ulama di kalangan mazhab Al-Hanafiyah menuliskan dalam kitab-kitab mereka tentang kebolehan membedah perut seseorang yang telah wafat dan diyakini bahwa di dalam perutnya ada harta benda.

Dengan syarat bahwa harta di dalam perut mayati itu milik orang lain, sedangkan mayat itu tidak punya harta yang ditinggakan untuk mengganti harta milik orang lain itu. Maka dibolehkan saat itu untuk mengeluarkan harta dari perutnya untuk melunasi hak orang lain.


Kebolehan itu dilandasi sebuah kaidah bahwa hak adami harus didahulukan dari pada hak Allah. Mengembalikan harta orang lain itu adalah hak adami, sedangkan menjaga mayat agar tidak dirusak adalah hak Allah (larangan Allah). Maka dibolehkan hukumnya untuk membedah perut mayat itu meski harus melanggar larangan Allah.


Bahkan ulama di kalangan mazhab Asy-Syafi'iyah berpendapat lebih jauh. Bagi mereka, kebolehan membedah perut mayat dan mengambil harta di dalamnya tidak harus dengan syarat untuk mengembalikan hak orang lain. Bahkan bila harta itu memang milik si mayat tersebut sekalipun, hukumnya tetap boleh dibedah dan diambil.


Pendapatpara ulama Al-Malikiyah kira-kira tidak jauh berbeda dengan kedua mazhab di atas. Sedangkan mazhab Imam Ahmad menolaknya.



b. Hukum Membedah Perut Wanita Hamil yang Meninggal


Di dalam literatur fiqih klasik juga kita dapati pandangan para ulama tentang hukum membedah perut wanita hamil yang meninggal. Perkara ini sedikti banyak juga ada kaitannya dengan masalah otopsi, meski tidak terlalu mirip.


Mazhab Al-Hanafiyah dna Asy-Syafi'iyah mengatakan dibolehkan membedah perut wanita hamil yang meninggal dunia, asalkan diyakini janin di dalam perutnya itu masih hidup. Hal itu lebih diutamakan demi menyelamatkan nyawa manusia hidup, meski harus dengan merusak mayat.

Namun mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah tidak membolehkan hal itu.



e. Ketetapan Majma' Fiqih Islami Tentang Hukum Otopsi


Majma' Fiqih Islami, sebuah institusi para ulama dunia yang berada di bawah bendera Rabithah 'Alam Islamidalam sidang di Mekah Al-Mukarramah pada tanggal 17 Otober 1987telah mengeluarkan ketetapan tentang masalah yang anda tanyakan.


Pertama: Dibolehkan melakukan otopsi terhadap mayat selama bertujuan salah satu dari hal-hal di bawah ini:

  1. Kepastian tuduhan yang bersifat kriminal untuk mengetahui penyebab kematian seseorang. Hal itu apabila hakim kesulitan untuk memastikan penyebab kematian. Kecuali hanya dengan jalan otopsi saja.
  2. Kepastian tentang penyebab suatu penyakit yang hanya bisa dibuktikan lewat otopsi. Demi untuk mendapatkan kejelasan penyakit tersebut serta menemukan obat penangkalnya.
  3. Untuk pengajaran kedokteran dan pembelajarannya, yaitu seperti yang dilakukan di fakultas-fakultas kedokteran.

Kedua: Bila otopsi itu bertujuan untuk pembelajaran, maka harus mengacu kepada hal-hal berikut ini:

  1. Bila jasad itu milik orang yang diketahui identitasnya, maka dibutuhkan izinnya sebelum meninggal atau izin dari keluarga ahli warisnya. Dan tidak boleh mengotopsi orang yang darahnya terlindungi (muslim atau kafir zimmy) kecuali dalam keadaan darurat.
  2. Wajib melakukan otopsi dalam kadar yang minimal atas tidak merusak jasad mayat.
  3. Mayat wanita tidak boleh diotopsi kecuali hanya oleh dokter wanita juga, kecuali bila memang sama sekali tidak ada dokter wanita.

Ketiga: Wajib dalam segala keadaan untuk menguburkan kembali semua jasad mayat yang telah diotopsi.

Itulah ketetapan para ulama tentang hukum otopsi, yang pada hakiatnya dibolehkan asal memenuhi ketetapan yang telah digariskan.

Walahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber: http://eramuslim.com/ustadz/fqk/6c19222647-hukum-mengotopsi-mayat.htm

Isnin, 21 April 2008

Doa redha akan ujian dari Allah

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ya Allah Ya Tuhanku..
aku redha akan ujian dari-MU..
pintaku,
berikanlah aku kekuatan
dan
ketabahan untuk mengharungi semua ini...
amin

Sabtu, 19 April 2008

Adab dan tertib berdoa

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam berdoa kepada Allah Ta’ala itu ada sepuluh adab iaitu:


(1) Sebaik-baiknya, ia memilih waktu-waktu yang mulia untuk memanjatkan doanya ke hadrat Allah Ta’ala. Misalnya di waktu wukuf di Hari Arafah setahun sekali, atau pada bulan Ramadhan di antara bulan-bulan yang lain. Atau pada hari Jum’at dari hari-hari yang lain dalam masa seminggu dan di waktu tengah malam dalam masa malam hari. Allah telah berfirman:

“Dan pada waktu-waktu tengah malam, mereka memohon keampunan.”

(as-Zariat: 18)


(2) Hendaklah ia mencari ketika dan keadaan yang baik, seperti masa berkecamuknya barisan-barisan hadapan pada sabiullah (peperangan untuk meninggikan syiar Allah), dan pada masa turunnya hujan lebat (di negara yang sukar dituruni hujan) dan pada masa mendirikan sembahyang-sembahyang fardhu dan sesudahnya dan masa-masa di antara azan dan iqamah, dan pada ketika bersujud dalam masa sembahyang. Pendekata dikira mulianya sesuatu waktu itu kembali kepada kemuliaan keadaannya. Misalnya di waktu tengah malam, ketika itu hati sedang dalam keadaan bersih suci dan ikhlas serta terjatuh daripada segala perkara yang meruncingkannya. Begitu juga waktu di Hari Arafah dan pada hari Jum’at, ketika itu seluruh perhatian sedang berkumpul dan hati sedang tolong-menolong pada mencapai kerahmatan yang menyeluruh dari Allah azzawajalla.


(3) Hendaklah menghadapkan mukanya ke arah kiblat ketika memohonkan sesuatu doa, mengangkat tinggi kedua belah tangan sehingga boleh terlihat bahagian ketiak, kemudian selesai berdoa, ia pun menyapu kedua belah tangan itu ke muka.

Berkata Umar Ibnul-Khattab r.a: Seringkali Rasulullah s.a.w ketika mengangkat kedua belah tangannya waktu berdoa tidak meleraikannya melainkan sesudah disapukan dengan kedua belah tangan itu kewajahnya.

Ibnul Abas pula berkata: Biasanya bila Rasulullah s.a.w berdoa dirapatkan kedua belah tapan tangannya dan dijadikan bahagian dalam tapak tangan itu bersetentangan dengan wajahnya. Demikianlah cara-cara tangan itu ketika dalam berdoa dan baginda tidak pula mengangkatkan pemandangannya ke arah langit.


(4) Hendaklah merendahkan suara antara perlahan dan kuat. Siti Aisyah berkata dalam memberikan penerangan tentang maksud ayat berikut:

“Dan janganlah engkau mengangkkat suaramu di dalam sembahyang dan jangan pula merendahkannya sangat.” (al-Isra’ 110)

Kata Siti Aisyah maksudnya ialah ketika membaca doa-doanya: Allah s.w.t telah memuji Nabi Zakaria a.s. dengan firmanNya:

“Ketika ia menyeru Tuhannya dengan seruan perlahan-lahan.”

(Maryam: 3)

Firman Allah Ta’ala lagi:

“Serulah Tuhan kamu dengan merendahkan diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)


(5) Janganlah sampai ia memaksa-maksakan dirinya dalam berdoa dengan bersajak-sajak. Sebaik-baiknya janganlah sampai malampaui doa-doa ma’tsurah (doa-doa yang dihafal dari Rasulullah s.a.w.) sebab dikhuatiri ia akan melampaui batas di dalam doanya, lalu ia meminta apa yang tak patut dimintanya. Perlu diketahui bahwa bukan semua orang pandai menyusun doa terhadap Allah s.w.t.


(6) Hendaklah ia berdoa dengan penuh perasaan rendah diri, penuh kekhusyu’an, penuh harapan dan kecenderungan dan juga penuh ketakutan.

Allah telah berfirman:

“Serulah Tuhan kamu dengan merendah diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)


(7) Hendaklah bersikap tetap d dalam doanya dan meyakini bahwa doanya itu akan di kabulkan oleh Allah s.w.t. serta membenarkan harapannya itu. Dalam hal ini, Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Janganlah seseorang kamu berkata ketika berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Ampunilah aku jika Engkau menghendaki! Atau berkata: Ya Allah! Ya Tuhanku! Rahmatilah aku jika Engkau menghendaki Malah hendaklah menguatkan keazaman dalam doanya itu, kerana Allah tiada pernah di paksa atas pengabulan doa.

Berkata Rasulullah s.a.w

“Bila seseorang kamu berdoa, hendaklah ia memperbesarkan permohonannya, sebab tiada sesuatu pun yang dianggap besar di hadrat Allah s.w.t.

Bersabda lagi Rasulullah s.a.w.

“Berdoalah kepada Allah sedangkan kamu penuh keyakinan akan dikabulkan permintaan kamu itu dan ketahuilah bahwasanya Allah azzawajalla tidak akan mengabulkan doa orang yang lalai hatinya.”


(8) Hendaklah ia bersungguh-sungguh dan jangan berputus asa dalam doanya. Dan sebaik-baiknya diulang-ulangkan sampai tiga kali, dan jangan sampai merasa terlalu lambat menerima pengabulan.


(9) Hendaklah ia memulakan doanya dengan sebutan nama Allah dan janganlah sekali-kali memulakan dengan permintaan dulu. Sesudah menyebut nama Allah disebut pula salawat atas Nabi s.a.w. dan menutup doanya juga dengan sebutan salawat atas Rasulullah s.a.w juga.


(10) Mengerjakan adab kebatinan dan itulah punca pengabulan dalam semua doa; iaitu bertaubat dan menghentikan segala macam penganiayaan serta menuju kepada Allah azzawajalla dengan sepenuh hati dan perasaan. Yang demikian itu adalah sebab yang paling hampir kepada terkabulnya segala permintaan.



Isnin, 14 April 2008

Keutamaan zikir mengingat Allah

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah memerintahkan orang yang beriman untuk berzikir (mengingat dan menyebut nama Allah) sebanyak-banyaknya:

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]

Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]

Allah mengingat orang yang mengingatNya.

“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]

Orang yang beriman selalu ingat kepada Allah dalam berbagai keadaan :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali ‘Imran 3:190-191]

Dengan berzikir hati menjadi tenteram.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]

Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :

« Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakitakhlak). (HR. Al-Baihaqi)

Nabi berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)

« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

« Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Seorang sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya’la)

Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)

Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)

Nabi berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)

Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)

“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]

‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)

Referensi:

Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

Disadur dari: HaditsWeb 2.0 - Sofyan Efendi - Kumpulan dan Referensi Belajar Hadits

Kenapa harus berzikir?

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berikut beberapa manfaat bisa kita dapatkan dari berdzikir :

1. Membuat hati menjadi tenang. Allah berfirman, ”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra’d : 28) Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara - cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara - cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul - Nya.Ingatlah firman Allah Jalla wa ‘Ala di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.

2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar. “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab : 35)

3. Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita. Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152)

4. Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak - banyaknya. Firman Allah ‘Azza wa Jalla “Hai orang - orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak - banyaknya. Dan bertasbihlah kepada - Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab : 41 - 42)

5. Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung. “Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al Anfal : 45) Pada Al Qur’an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote bahwa menyebut nama Allah sebanyak - banyaknya, maksudnya adalah memperbanyak dzikir dan doa.

6. Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. (Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M, hal. 158). Allah berfirman, “Sesungguhnya orang - orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An Nisaa’ : 142)

7. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan. Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal : · Membaca basmillah ketika akan makan / minum · Membaca doa keluar / masuk kamar mandi · Membaca dzikir - dzikir sewaktu pagi dan petang · Membaca doa keluar / masuk rumah · Membaca doa ketika turun hujan · Membaca dzikir setelah hujan turun · Membaca doa ketika berjalan menuju masjid · Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid · Membaca hamdalah ketika bersin · Membaca dzikir - dzikir ketika akan tidur · Membaca doa ketika bangun tidur Dan lain - lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?

Diambil dari sini.

Selasa, 8 April 2008

Harta Pusaka / Faraid

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Pengertian Faraid / Harta Pusaka


Apa maksud Ilmu Faraid?

Sistem Maklumat Faraid

Fiqh perwarisan,wasiat, hibah, ilmu faraid dll

Pengenalan Sister Pusaka Islam download pdf file

Jadual Waris Terdinding download pdf file

Rajah Kaedah Pembahagian download pdf file

Rajah wasis-waris yang berhak download pdf file




Artikel

Wasiat dan pembahagian Harta pusaka

Kewajipan membuat pembahagian harta pusaka

Masih ramai umat Islam tidak faham hukum faraid



Sistem kiraan faraid online

Kiraan faraid online USM



Isu-isu Harta Pusaka


50 tahun baru selesai kes tuntutan tanah pusaka

Isu faraid portal download pdf file

RM471j harta pusaka masih gagal diagih

Kes untuk teladan


Soal Jawab

Koleksi soal jawab agama

Madu Muncul Tuntut Harta

Hukum Faraid Anak Perempuan Belum Baligh



Pengurusan Harta Pusaka

Wasiyyah Shoppe

Permohonan harta pusaka

Urus Pusaka

Ukhwah wasiyah

Isnin, 7 April 2008

Sepertiga Malam oleh Salsabila Mohd Rashid

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mahukah dikau tahu
rahsianya malam?
Sepertiga
sepertiga
sepertiga malam.
Untuk apa sepertiga malam?
Sepertiga malam untuk Dia yang mencipta.

Tidak lama sebentar cuma
Hanya seketika, kejap sahaja, sebentar cuma
Bangunkanlah dari tidurmu, bangunlah
Tinggalkanlah, tinggalkanlah gelap malam
Yang benar mengasyikkan
Tidakkah dapat kau lihat
Terangnya bulan
Sinarnya bintang
Indahnya alam?

Terang, teramat tenang
Sempurna masa
Untuk bertemu Al Khaliq
Mengadu, memuji, mengabdikan diri
Tunduk, sujud pada Ilahi
Zikrullah membasahi lidah
Munajat membersihi jiwa

Tapi mengapa, mengapa tidak?
Mengapanya sukar?
Sukar benarkah?
Sukar benarkah?
Sukar benar untuk bangun menghadap-Nya
Sedang Allah
Kasih Allah
Dari setiap hembusan nafas, dari setiap apa yang
Kita miliki
Semuanya, segalanya adalah dari-Nya
Dia tidak pernah lupa
Akan walau seorang
Walau di mana
Walau siapa
Walau sesaat
Kasih Allah tak bertepi
Kasih kita?

Buktikanlah, jika benar cinta
Lakukanlah, dengan ikhlas
Beribadahlah, jika kita hamba
Bukan pahala yang dicari
Tapi redhanya yang diingini

Jumaat, 4 April 2008

Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya sangat suka dengan ayat 35 dalam surah Al Ahzab (33), Subhana Allah.

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا


Terjemahan ayat

Sesungguhnya orang-orang lelaki yang Islam
serta orang-orang perempuan yang Islam,
dan orang-orang lelaki yang beriman
serta orang-orang perempuan yang beriman,
dan orang-orang lelaki yang taat
serta orang-orang perempuan yang taat,
dan orang-orang lelaki yang benar
serta orang-orang perempuan yang benar,
dan orang-orang lelaki yang sabar
serta orang-orang perempuan yang sabar,
dan orang-orang lelaki yang merendah diri (kepada Allah)
serta orang-orang perempuan yang merendah diri (kepada Allah),
dan orang-orang lelaki yang bersedekah
serta orang-orang perempuan yang bersedekah,
dan orang-orang lelaki yang berpuasa
serta orang-orang perempuan yang berpuasa,
dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya
serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya,
dan orang-orang lelaki yang menyebut nama Allah banyak-banyak
serta orang-orang perempuan yang menyebut nama Allah banyak-banyak,
Allah telah menyediakan bagi mereka semuanya keampunan dan pahala yang besar.


Sebab-sebab ayat diturunkan


Imam Thabrani mengetengahkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih melalui Qatadah yang menceritakan behwa Nabi saw. meminang Siti Zainab dengan maksud untuk dikawinkan kepada Zaid (anak angkatnya), sedangkan Zainab menduga bahwa Nabi saw. melamarnya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi setelah Zainab mengetahui bahwa Nabi saw. melamarnya untuk dikawinkan kepada Zaid, maka ia menolak lamaran itu. Lalu Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin..." (Q.S. Al Ahzab, 36). Akhirnya Zainab rela dan mau menerima lamarannya.

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa RasululIah saw. melamar Zainab binti Jahsy untuk dikawinkan kepada Zaid ibnu Haritsah, akan tetapi Zainab tidak mau menerima lamarannya itu, seraya mengatakan, "Aku lebih baik nasabnya daripada dia (Zaid ibnu Haritsah)". Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin..." (Q.S. Al Ahzab, 36).

Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui jalur Al Aufi yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis yang bersumber dari Ibnu Zaid, bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan Umu Kaltsum binti Uqbah ibnu Abu Mu'ith; dia adalah wanita pertama yang ikut hijrah. Kemudian ia menyerahkan dirinya untuk dinikahi oleh Nabi saw., maka Nabi saw. mengawinkannya dengan Zaid Ibnu Haritsah. Akhirnya dia dan saudara lelakinya marah-marah seraya mengatakan, "Sesungguhnya kami menghendaki untuk dikawin oleh Rasulullah saw. sendiri, tetapi Rasulullah mengawinkan aku dengan hamba-Nya". Kemudian turunlah ayat ini.


Tafsir ayat


Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan sifat-sifat hamba-Nya yang akan diampuni segala dosanya dan kesalahannya dan dimasukkan ke dalam surga. Sifat-sifat mereka itu adalah sepuluh macam:
1. Taat dan tunduk kepada hukum agama Islam, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan.
2. Membenarkan dan mempercayai ajaran Allah dan Rasul-Nya.
3. Selalu melaksanakan perintah-perintah agama dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan.
4. Selalu benar dalam ucapan dan perbuatan, hal mana menjadi tanda keimanan yang sempurna, sebagaimana tersebut dalam sebuah hadis yang sahih, bahwa Rasulullah saw bersabda "Peganglah kebenaran, bahwa kebenaran itu membawa kebaikan, dan kebaikan akan membawa surga, dan jauhilah dusta, sebab dusta itu membawa kedurhakaan dan kedurhakaan itu membawa ke neraka.
5. Sabar dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan dalam melaksanakan perintah Allah dan menahan syahwat dan hawa nafsu.
6. Khusyuk dan tawadu kepada Allah baik jasmani maupun rohani dalam melaksanakan semua tugas dan kewajiban dan keikhlasan semata-mata untuk mencari keridaan Allah SWT.
7. Bersedekah dengan harta dan memberi bantuan kepada mereka yang serba kekurangan dan tidak mempunyai penghasilan.
8. Berpuasa yang dapat membantu menundukkan syahwat hawa nafsu sebagaimana tercantum di dalam hadis, sabda Rasulullah saw: "Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kamu yang mampu untuk kawin silahkan kawin, karena perkawinan itu lebih dapat menahan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, supaya berpuasa, karena berpuasa itu dapat membendung syahwatnya".
9. Menjaga kemaluan dari segala perbuatan yang haram dan keji, sesuai dengan firman Allah:
والذين هم لفروجهم حافظون إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون
Artinya:
Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al Mu'minun: 5-7)
10. Selalu ingat kepada Allah dengan lidah dan hati dan sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Mujahid yang menyatakan, bahwa seorang itu belum dinamakan orang yang banyak mengingati Allah kecuali bila sudah dapat mengingat-Nya sambil berdiri, duduk dan berbaring. Abu Said Al-Khudri telah meriwayatkan sebuah hadis, sabda Rasulullah saw:
إذا أيقظ الرجل امرأته من الليل فصليا ركعتين كان تلك الليلة من الذاكرين الله كثيرا وذاكراته.
Artinya:
Apabila seorang suami membangunkan seorang istrinya di malam hari lalu mereka salat tahajud. maka mereka berdua pada malam tersebut termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah.

Dalam hadis yang lain dari Sahal bin Muaz Al Juhani dari ayahnya diriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw:

أي المجاهدين أعظم أجرا يا رسول الله? قال صلى الله عليه وسلم: أكثرهم لله عز وجل ذكرا. قال: أي الصائمين أكثر أجرا? قال صلى الله عليه وسلم: أكثرهم لله عز وجل ذكرا ثم ذكر الصلاة والزكاة والحج والصدقة, كل ذلك يقول رسول الله صلى الله عليه وسلم أكثرهم ذكرا. فقال أبو بكر لعمر رضي الله عنه: ذهب الذاكرون بكل خير, فقال صلى الله عليه وسلم: أجل.
Artinya:
Pejuang-pejuang manakah yang paling besar pahalanya wahai Rasulullah? Nabi saw menjawab: "Yang paling banyak ingatnya kepada Allah. Lalu ia bertanya lagi: Cara orang yang berpuasa manakah yang paling besar pahalanya? Nabi saw menjawab: "Yang paling banyak ingat kepada Allah. Kemudian dia menyebutkan pula orang yang salat, berzakat, naik haji dan bersedekah, dan pada kesemuanya itu Nabi saw mengatakan: Mereka yang paling banyak ingatnya kepada Allah, sehingga Abu Bakar berkata kepada Umar: "Orang yang banyak ingatnya kepada Allah telah membawa semua kebaikan. Dan Nabi saw menambahkan: "Memang demikianlah.

Isnin, 10 Mac 2008

Hukum-hukum Jenazah 2

Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

6. Hukum Ta'ziyah



. Disunnahkan berta'ziyah kepada yang mendapat musibah kematian sebelum dimakamkan atau sesudahnya. Dikatakan kepada yang mendapat musibah kematian seorang muslim: 'Sesungguhnya bagi Allah I apa yang Dia ambil dan bagi-Nya apa yang Dia I beri, segala sesuatu di sisinya dengan waktu yang sudah ditentukan, maka hendaklah engkau sabar dan mengharap pahala." Muttafaqun 'alaih.[1]

Dan ia berdoa untuk mayit dan yang berduka dengan ucapannya: 'Ya Allah, ampunilah Abu fulan, tinggikan derajatnya pada orang-orang yang mendapat petunjuk, gantikanlah ia pada keturunannya yang masih tersisa, dan berilah ampunan untuk kami dan dia wahai Rabb semesta alam, luaskanlah kuburnya, terangilah ia di dalamnya.' HR. Muslim.[2]

. Disunnahkan ta'ziyah kepada keluarga mayit dan tidak ada batas baginya. Ia berta'ziyah kepada mereka dengan sesuatu yang bisa menghibur mereka, menahan dari duka cita mereka, dan mendorong mereka untuk sabar dan ridha dalam batas-batas syara', dan berdoa untuk mayit dan yang berduka.

. Boleh berta'ziyah di setiap tempat: di pemakaman, di pasar, di mushalla, di masjid, di rumah. Keluarga mayit boleh berkumpul dalam sebuah rumah atau satu tempat, lalu yang ingin berta'ziyah menuju mereka, memberi ta'ziyah, kemudian ia pulang.

. Keluarga mayit tidak boleh menentukan pakaian khusus untuk ta'ziyah, seperti pakaian hitam umpamanya, karena padanya mengandung sikap murka terhadap qadha dan qadar Allah I.

. Dibolehkan berta’ziyah kepada orang kafir tanpa mendoakan mayat mereka jika mereka tidak menampakkan permusuhan terhadap agama Islam dan orang-orang muslim.

. Disunnahkan membuat makanan untuk keluarga mayit dan mengirimnya kepada mereka, dan dimakruhkan bagi keluarga mayit membuat makanan untuk manusia dan mereka berkumpul atasnya.



. Hukum menangisi jenazah:

Boleh menangisi jenazah jika tidak disertai ratapan. Dan haram merobek pakaian, memukul pipi, meninggikan suara dan semisalnya. Dan mayit disiksa –maksudnya merasa sakit dan gelisah- dalam kuburnya bila diratapi atasnya dengan wasiat darinya.

1. Dari Abdullah bin Ja'far t, bahwa Nabi r memberi tempo kepada keluarga Ja'far t selama tiga hari bahwa beliau r mendatangi mereka. Kemudian beliau datang kepada mereka, lalu berkata, 'Janganlah kamu menangisi saudaraku setelah hari ini.' Kemudian beliau bersabda, 'Panggilkan anak-anak saudaraku untukku.' Lalu kami dibawa, seolah-olah kami adalah anak-anak burung, lalu beliau r bersabda, 'Panggilkan tukang cukur untukku.' Lalu beliau menyuruhnya (agar mencukur rambut kami) lalu ia mencukur rambut kami.' HR. Abu Daud dan an-Nasa`i.[3]

2. Dari Umar bin Khaththab t, dari Nabi r, beliau bersabda, 'Mayit disiksa di dalam kubur karena ratapan atasnya.'[4]



7. Ziarah Kubur

. Disunnahkan ziarah kubur bagi laki-laki karena ziarah itu mengingatkan akhirat dan kematian. Ziarah adalah untuk mengambil pelajaran, nasehat, mengucap salam dan berdoa untuk mereka, bukan untuk meminta doa mereka, atau meminta berkah dengan mereka, atau dengan tanah kubur mereka. Semua itu tidak dibolehkan.

. Diharamkan kepada semua yang hidup meminta doa yang sudah mati, istighotsah dengan mereka, meminta mereka menunaikan hajat dan menghilangkan kesusahan, berkeliling di atas kubur para nabi dan orang-orang shalih dan selain mereka, menyembelih di samping kubur mereka, dan menjadikannya masjid. Semua itu termasuk perbuatan syirik yang Allah I mengancam pelakunya dengan neraka.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda dalam sakitnya yang beliau tidak bangun lagi darinya, 'Allah I mengutuk kaum Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid.' Ia ('Aisyah) berkata, 'Kalau bukan karena alasan itu niscaya kuburnya dinampakkan, selain dikhawatirkan dijadikan sebagai masjid.' Muttafaqun 'alaih.[5]

. Yang dibaca saat memasuki pemakaman dan ziarah kubur:

1. 'Kesejahteraan kepada penghuni negeri (alam kubur) dari golongan mukminin dan muslimin, semoga Allah I memberi rahmat kepada yang terdahulu dari kami dan yang (menyusul) kemudian, dan kami –insya Allah- akan menyusul kamu.'HR. Muslim.[6]

2. Atau membaca: 'Kesejahteraan atasmu, wahai penghuni negeri kaum mukminin, dan sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusul denganmu.'HR. Muslim.[7]

3. Atau membaca: 'Kesejahteraan atasmu, wahai penghuni negeri dari kaum mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusul, aku memohon kepada Allah I afiyat untuk kami dan kamu.' HR. Muslim.[8]



. Hukum ziarah kubur bagi wanita:

Ziarah kubur bagi wanita termasuk dosa besar, tidak boleh bagi wanita melaksanakan ziarah kubur. Akan tetapi apabila ia melewati pemakaman tanpa bermaksud ziarah kubur, maka disunnahkan ia memberi salam kepada penghuni kubur dan berdoa untuk mereka dengan apa yang diriwayatkan, tanpa memasukinya.



. Keadaan-keadaan orang yang melakukan ziarah kubur:

1. Berdoa kepada Allah I untuk yang mati dan memohon ampunan untuk mereka, mengambil nasehat dengan kondisi orang mati dan mengingat akhirat, maka ini adalah ziarah yang disyari'atkan.

2. Berdoa kepada Allah I untuk dirinya atau untuk selain dirinya seraya meyakini bahwa berdoa di samping kubur lebih utama dari pada di masjid, maka ini adalah bid'ah yang mungkar.

3. Berdoa kepada Allah I sambil bertawassul dengan jaah atau haqq fulan, seperti ia berkata, 'Aku memohon kepadamu ya Rabb dengan Jaah fulan.' Ini diharamkan, karena ia adalah sarana menuju syirik.

4. Tidak berdoa kepada Allah I, tetapi berdoa kepada penghuni kubur, seperti ia berkata, 'Wahai Nabi Allah, atau wahai waliyullah, atau wahai fulan berilah kepadaku seperti ini, atau sembuhkanlah aku dan semisal yang demikian itu, maka ini termasuk syirik besar.

. Mayit mengetahui kondisi keluarga dan sahabat-sahabatnya di dunia dan hal itu diperlihatkan kepadanya, dan ia merasa senang dengan sesuatu yang baik dan merasa sakit dengan sesuatu yang buruk. Dan mayit mengetahui orang yang ziarah kepadanya, mendengar ucapannya, salamnya, doanya dan tidak merasa asing dengannya.

. Boleh ziarah kubur orang yang mati di luar Islam hanya untuk mengambil pelajaran, tidak boleh berdoa untuknya, tidak boleh memintakan ampun untuknya, bahkan ia mengabarkannya dengan nereka.

. Pemakaman adalah tempat mengambil nasehat dan pelajaran, tidak boleh dilakukan penghijauan, pengubinan, penerangan, dan apapun juga yang termasuk keindahan.

. Yang mengikuti jenazah setelah kematiannya:

Dari Anas t, ia berkata, 'Rasulullah r bersabda, 'Yang mengikuti jenazah ada tiga, maka kembali yang dua dan yang satu tetap bersamanya. Yang mengiringinya adalah keluarganya, hartanya, dan amalnya. lalu kembali keluarga dan hartanya dan tinggallah amalnya.' Muttafaqun alaih.[9]

. Melakukan ibadah dari seorang muslim untuk muslim yang lain yang masih hidup atau sudah meninggal dunia hukumnya tidak boleh selain dalam batas-batas yang terdapat dalam syara', seperti berdoa untuknya, memintakan ampunan untuknya, melaksanakan haji dan umrah sebagai badal darinya, bersedekah untuknya, dan puasa wajib untuk orang yang sudah meninggal dan ia punya tanggungan puasa wajib seperti nazar. Adapun menyewa sekelompok orang yang membaca al-Qur`an dan menghadiahkan pahalanya untuk mayit, maka ia termasuk perbuatan bid'ah yang baru.





[1] HR. al-Bukhari no. 7377, ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 923

[2] HR. Muslim no 920

[3] Shahih/ HR. Abu Daud no. 4192, ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abu Daud, dan an-Nasa`i no. 5227, Shahih Sunan an-Nasa`i no. 4823

[4] HR. al-Bukhari no. 1292, ini adalah lafazhnya, dan Muslim no. 927.

[5] HR. al-Bukhari no.1330 dan Muslim no. 529, ini adalah lafazhnya.

[6] HR. Muslim no. 974

[7] HR. Muslim no. 246

[8] HR. Muslim no. 975

[9] HR. al-Bukhari no. 6514, ini adalah lafazdnya, dan Muslim no. 296

Hubungi Kami | Link to us
Semua Hak Cipta Islamhouse.com Terbuka Untuk semua Pengunjung, Dan Anda Boleh Mengambil Apa Yang materi yang padanya dengan syarat mencantumkan sumber islamhouse.com dan tidak merubah isinya.
Update Terakhir : Feb 28,2008 - 22:02:58

Design by Dzelque Blogger Templates 2007-2008